Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470. Nama kecilnya adalah
Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra
dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang
Diantara para wali, mungkin Sunan Drajat yang punya nama paling banyak.
Semasa muda ia dikenal sebagai Raden Qasim, Qosim, atawa Kasim. Masih
banyak nama lain yang disandangnya di berbagai naskah kuno. Misalnya Sunan
Mahmud, Sunan Mayang Madu, Sunan Muryapada, Raden Imam, Maulana Hasyim,
Syekh Masakeh, Pangeran Syarifuddin, Pangeran Kadrajat, dan Masaikh Munat.
Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra
Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran
islam beliau menyebarkan agama islam di desa Drajad sebagai tanah perdikan
dikecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi
gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi
Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari surabaya maupun Tuban lewat Jalan
Dandeles ( Anyer - Panarukan ), namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30
menit dengan kendaran pribadi
Dia adalah putra Sunan Ampel dari perkawinan dengan Nyi Ageng Manila, alias
Dewi Condrowati. Empat putra Sunan Ampel lainnya adalah Sunan Bonang, Siti
Muntosiyah, yang dinikahi Sunan Giri, Nyi Ageng Maloka, yang diperistri
Raden Patah, dan seorang putri yang disunting Sunan Kalijaga. Akan halnya
Sunan Drajat sendiri, tak banyak naskah yang mengungkapkan jejaknya.
Wewarah pengentasan kemiskinan Sunan Drajat kini terabadikan dalam sap
tangga ke tujuh dari tataran komplek Makam Sunan Drajat. Secara lengkap
makna filosofis ke tujuh sap tangga tersebut sebagai berikut :
1.Memangun resep teyasing Sasomo (kita selalu membuat senang hati orang
lain)
2. Jroning suko kudu eling Ian waspodo (didalam suasana riang kita harus
tetap ingat dan waspada)
3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgo bayaning lampah (dalam
perjalanan untuk mencapai cita - cita luhur kita tidak peduli dengan segala
bentuk rintangan)
4. Meper Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu -
nafsu)
5.Heneng - Hening - Henung (dalam keadaan diam kita akan memperoleh
keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita - cita
luhur).
6. Mulyo guno Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir bathin hanya bisa kita
capai dengan sholat lima waktu)
7. Menehono teken marang wong kang wuto, Menehono mangan marang wong kang
luwe, Menehono busono marang wong kang wudo, Menehono ngiyup marang
wongkang kodanan (Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah
kehidupan masyarakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak
punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita).
Empat pokok ajaran dari Sunan Drajad
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Satu hal yang sangat menarik perhatian saya adalah materi dakwah yang
disampaikan oleh Sunan Drajad. Dalam setiap dakwahnya beliau menyampaikan
empat pokok ajarannya yang sangat terkenal di masyarakat. Empat pokok
ajaran inilah yang menjadi substansi dakwah dari Sunan Drajad. Empat pokok
ajaran dari Sunan Drajad adalah :
1. Menehono teken marang wong wuto
2. Menehono mangan marang wong kan luwe
3. Menehono busono marang kang mudo
4. Menehono ngiyup marang wong kang kudanan
Kurang lebih demikian artinya :
Berilah tongkat kepada orang yang buta
Berilah makan kepada orang yang kelaparan
Berilah pakaian kepada orang yang telanjang
Berilah tempat berteduh kepada orang yang kehujanan
Sekilas kalau kita perhatikan dari 4 pokok ajaran yang disampaikan Sunan
Drajad tersebut nampaknya tidak ada yang istimewa. Namun kalau kita kaji
lebih dalam lagi ternyata ada makna tersirat yang terkandung dalam 4 pokok
ajaran tersebut. Dan ternyata 4 pokok ajaran ini sangat supel dan luwes,
siapapun dapat mengamalkannya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bahkan
4 pokok ajaran tersebut tampaknya masih sangat relevan untuk diamalkan
dalam kondisi kekinian. Makna tersirat dari 4 pokok ajaran tersebut adalah :
Berilah petunjuk kepada orang yang bodoh.
Dalam konteks kekinian tentu saja dapat pula dimaknai bahwa kualitas
pendidikan harus terus ditingkatkan, karena pendidikan memegang peranan
yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang
berkualitas akan semakin banyak mencetak generasi penerus yang siap hidup
dan bersaing di era globalisasi ini.
From blog my friend : http://sufiroad.blogspot.com