Nabi Dzulkifli as. adalah putra dari Nabi Ayub as bin Ish bin Ishaq as bin Ibrahim as. dan nama aslinya adalah Basyar. Kemudian Allah memberi nama Dzulkifli yang artinya orang yang sanggup menjalankan amanat.
Ada seorang raja dalam kaumnya yang sudah tua sehingga tidak sanggup lagi memimpin kerajaan dan ia ingin menyerahkan kerajaan itu kepada siapa saja yang sanggup untuk memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh sang raja. Pada suatu hari raja kemudian mengumpulkan semua rakyatnya untuk memilih siapa saja yang sanggup menggantikannya.
Raja berkata : "Siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup berpuasa di siang hari dan beribadah pada malam harinya dan juga tidak marah-marah, maka kepadanya akan aku serahkan kerajaan ini, karena saya sudah sangat tua." Lalu berdirilah seorang pemuda dengan mengangkat tangannya dan berkata : "Hamba sanggup?" Raja berkata lagi, " Siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup berpuasa di siang hari dan beribadah pada malam hasi dan tidak akan marah-marah." sampai 3X. Pemuda yang bernama Basyar berdiri lagi sambil mengangkat tangannya seraya berkata : "Hamba sanggup Baginda...! Sampai berulang-ulang raja itu berkata seperti tadi, namun yang berdiri dan menyatakan kesanggupannya hanya satu orang, yaitu Basyar Nabi Dzulkifli as.
Setelah itu kerajaan kemudian diserahkan kepada pemuda yang bernama Basyar tadi, dan nama Basyar di ganti dengan nama Dzul Kifli yang artinya orang yang sanggup memegang janji.
Setelah Nabi Dzulkifli as. menjadi seorang raja, berbagai macam urusan beliau laksanakan dengan baik dan tidak pernah marah. Beliau benar-benar menjaga dalam pengaturan waktu tidur dan untuk mengatur umatnya, Nabi Dzulkifli as. selalu berpuasa di siang hari dan senantiasa beribadah di malam harinya kepada Allah SWT. dan Allah mengangkat Beliau menjadi seorang nabi serta memasukkan Nabi Dzulkifli as. ke dalam golongan orang-orang yang sabar dan sholeh.
Ada seorang raja dalam kaumnya yang sudah tua sehingga tidak sanggup lagi memimpin kerajaan dan ia ingin menyerahkan kerajaan itu kepada siapa saja yang sanggup untuk memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh sang raja. Pada suatu hari raja kemudian mengumpulkan semua rakyatnya untuk memilih siapa saja yang sanggup menggantikannya.
Raja berkata : "Siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup berpuasa di siang hari dan beribadah pada malam harinya dan juga tidak marah-marah, maka kepadanya akan aku serahkan kerajaan ini, karena saya sudah sangat tua." Lalu berdirilah seorang pemuda dengan mengangkat tangannya dan berkata : "Hamba sanggup?" Raja berkata lagi, " Siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup berpuasa di siang hari dan beribadah pada malam hasi dan tidak akan marah-marah." sampai 3X. Pemuda yang bernama Basyar berdiri lagi sambil mengangkat tangannya seraya berkata : "Hamba sanggup Baginda...! Sampai berulang-ulang raja itu berkata seperti tadi, namun yang berdiri dan menyatakan kesanggupannya hanya satu orang, yaitu Basyar Nabi Dzulkifli as.
Setelah itu kerajaan kemudian diserahkan kepada pemuda yang bernama Basyar tadi, dan nama Basyar di ganti dengan nama Dzul Kifli yang artinya orang yang sanggup memegang janji.
Setelah Nabi Dzulkifli as. menjadi seorang raja, berbagai macam urusan beliau laksanakan dengan baik dan tidak pernah marah. Beliau benar-benar menjaga dalam pengaturan waktu tidur dan untuk mengatur umatnya, Nabi Dzulkifli as. selalu berpuasa di siang hari dan senantiasa beribadah di malam harinya kepada Allah SWT. dan Allah mengangkat Beliau menjadi seorang nabi serta memasukkan Nabi Dzulkifli as. ke dalam golongan orang-orang yang sabar dan sholeh.