Ghibah dalam bahasa arab yang berarti menggunjing atau membicarakan suatu
keburukan orang lain. keburukan yang menjadi kebiasaan. memang terkadang
seseorang tidak sadar bahwa dia telah membicarakan keburukan orang lain.
ketika berkumpul bersama teman-teman dan membicarakan sebuah tema
pembicaraan. akan tetapi sadarkah kita, bahwa kajahatan ini (ghibah) juga
telah menjadi kebiasaan sebagian orang.
Terkadang bagi sebagian orang lagi hal ini merupakan hobi, karena
didasarkan kepada rasa bangga diri ketika tema pembicaraan yang dia angkat
menjadi topik pembicaraan dikalangan dia dan teman-teman bicaranya.
Allah sangat sempurna dalam membandingkan antara keburukan ghibah dan hal
yang lain dengan firman-Nya :
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ
أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ
رَحِيمٌ
Artinya : "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.
Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah
mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya." (Al-Hujurat: 12)
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- maksud dari ghibah adalah sebagai
berikut :
أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ؟ " قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ .
قَالَ: " ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ "، قِيلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ
فِي أَخِي مَا أَقُولُ ؟ قَالَ: " إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ: فَقَدْ
اغْتَبْتَهُ ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ مَا تَقُولُ: فَقَدْ بَهَتَّهُ
Artinya : "Tahukah kalian apakah ghibah itu ? "Mereka menjawab : "Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahui. "Beliau bersabda :"Yaitu engkau menyebut
saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya." Ditanyakan : "Bagaimana halnya
jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku ? "Beliau
menjawab : "Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau
telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya
maka engkau telah berdusta atasnya." (HR Muslim)
Demikian buruknya perilaku ghibah. sampai dipermisalkan oleh Allah seperti
memakan jasad saudara sendiri dan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-
dua keburukan yang dapat terjadi, yaitu ketika membicarakan hal yang memang
ada dalam diri orang lain, maka telah berbuat ghibah, akan tetapi jika
tidak ada maka telah menfitnahnya. Semoga Allah senantia menghindarkan kita
dari berlaku demikian.