Alam kandungan adalah alam yang pertama kali di lalui manusia. Selama 9 bulan 10 hari atau lebih, manusia berada di alam kandungan ( rahim ) seorang wanita sebelum manusia menuju alam berikutnya, yaitu alam dunia.
Allah telah berfirman di dalam Al qur'an pada surat Luqman : 14
"Dan Kami ( Allah ) memerintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang sangat lemah (kepayahan diatas kepayahan), dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada - Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada - Kulah kembalimu."
Dari ayat diatas dapat diambil suatu pengertian, bahwa manusia itu sebelum hidup di alam nyata (dunia) terlebih dahulu hidup di alam kandungan sang ibu.
"ALLAHUMMAGHFIRLI WALI WALIDAYA WARHAMMHUMA KAMAA ROBBAYANI SHOGHIROH."
'Ya allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua ibu bapakku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku sejak kecil.'
Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Mas'ud. Rosulullah Saw. bersabda :
"Sesungguhnya seseorang kamu dikumpulkan bahan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam keadaan masih berupa setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari), kemudian diutus kepadanya malaikat dan diperintahkan untuk menulis empat macam, yaitu (mengenai) rezekinya, ajalnya, amalnya, celaka atau bahagianya, kemudian ditiupkan pada ruh. Sesungguhnya seseorang diantaramu ada yang suka mengamalkan amalan surga sehingga tidak ada jarak antaranya dan antara surga itu kecuali sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdir mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia itu termasuk seorang yang celaka), sebelum mati ia melakukan amalan ahli neraka, maka masuklah dia ke dalam neraka. Dan jika seseorang mengamalkan amalan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antaranya dengan neraka,melainkan sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdis telah mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia seorang yang bahagia) dia telah mengamalkan amalan ahli surga, maka masuklah dia ke dalam surga."
(H.R. Bukhori dan Muslim)
Menurut keterangan hadis di atas, permulaan sekali Allah Ta'ala memasukkan ruh ke dalam badan manusia itu ialah bahwa kita berada dalam kandungan seorang ibu selama 120 hari.
Dan sewaktu kita berada dalam kandungan ibu, yakni ketika berupa janin yang sudah dimasukkan ruh ke dalamnya oleh Allah Ta'ala, saat itu diri kita telah mengikat perjanjian ke imanan dengan Allah Ta'ala, mengakui dengan setulus-tulusnya bahwa kita mengakui tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Kemudia kebanyakan dari manusia itu menjadi musuh Allah yang nyata (kufur).
"Wahai Allah, sesungguhnya aku bersaksi, bahwa Engkau adalah Tuhanku, tiada tempat untuk memohon ketetapan iman dan sesungguhnya aku amat lemah yang sangat lemah, dan Engkau adalah Allah, Tuhan yang memiliki kerajaan di langit dan di bumi, jiwa ada di genggaman tangan-Mu, kepada-Mulah aku menyembah dan kepada Engkau aku akan kembali.
Wahai Allah, sesungguhnya Engkaulah yang meluruskan dan membengkokan hati kami, luruskanlah hati kami, agar kami menjadi orang-orang yang bahagia di sisi-Mu.
Allah telah berfirman di dalam Al qur'an pada surat Luqman : 14
"Dan Kami ( Allah ) memerintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang sangat lemah (kepayahan diatas kepayahan), dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada - Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada - Kulah kembalimu."
Dari ayat diatas dapat diambil suatu pengertian, bahwa manusia itu sebelum hidup di alam nyata (dunia) terlebih dahulu hidup di alam kandungan sang ibu.
"ALLAHUMMAGHFIRLI WALI WALIDAYA WARHAMMHUMA KAMAA ROBBAYANI SHOGHIROH."
'Ya allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua ibu bapakku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku sejak kecil.'
Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Mas'ud. Rosulullah Saw. bersabda :
"Sesungguhnya seseorang kamu dikumpulkan bahan kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam keadaan masih berupa setetes air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari), kemudian diutus kepadanya malaikat dan diperintahkan untuk menulis empat macam, yaitu (mengenai) rezekinya, ajalnya, amalnya, celaka atau bahagianya, kemudian ditiupkan pada ruh. Sesungguhnya seseorang diantaramu ada yang suka mengamalkan amalan surga sehingga tidak ada jarak antaranya dan antara surga itu kecuali sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdir mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia itu termasuk seorang yang celaka), sebelum mati ia melakukan amalan ahli neraka, maka masuklah dia ke dalam neraka. Dan jika seseorang mengamalkan amalan ahli neraka sehingga tidak ada jarak antaranya dengan neraka,melainkan sehasta (tinggal masuk saja), maka karena takdis telah mendahuluinya (dari zaman azali bahwa dia seorang yang bahagia) dia telah mengamalkan amalan ahli surga, maka masuklah dia ke dalam surga."
(H.R. Bukhori dan Muslim)
Menurut keterangan hadis di atas, permulaan sekali Allah Ta'ala memasukkan ruh ke dalam badan manusia itu ialah bahwa kita berada dalam kandungan seorang ibu selama 120 hari.
Dan sewaktu kita berada dalam kandungan ibu, yakni ketika berupa janin yang sudah dimasukkan ruh ke dalamnya oleh Allah Ta'ala, saat itu diri kita telah mengikat perjanjian ke imanan dengan Allah Ta'ala, mengakui dengan setulus-tulusnya bahwa kita mengakui tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Kemudia kebanyakan dari manusia itu menjadi musuh Allah yang nyata (kufur).
"Wahai Allah, sesungguhnya aku bersaksi, bahwa Engkau adalah Tuhanku, tiada tempat untuk memohon ketetapan iman dan sesungguhnya aku amat lemah yang sangat lemah, dan Engkau adalah Allah, Tuhan yang memiliki kerajaan di langit dan di bumi, jiwa ada di genggaman tangan-Mu, kepada-Mulah aku menyembah dan kepada Engkau aku akan kembali.
Wahai Allah, sesungguhnya Engkaulah yang meluruskan dan membengkokan hati kami, luruskanlah hati kami, agar kami menjadi orang-orang yang bahagia di sisi-Mu.