Tawadhu' artinya merendahkan diri kepada Allah swt dan tidak merasa segala usaha yang ia capai adalah berkat kerja kerasnya sendiri melainkan adanya pertolongan Allah yang di yakini dalam hati, bahwa segala kesuksesan dan keberhasilan hidup semata-mata berkat Allah swt.
Orang yang tawadhu' bukan berarti dia ia merasa telah mengalah dan merendahkan dirinya kepada manusia, tetapi orang tawadhu', ialah yang apabila ia berbuat sesuatu merasa dirinya belum layak mendapatkan kedudukan itu.
Tawadhu' itu sangat berlawanan dengan sifat takabur. Imam Abu Yazid, berkata: "Selama seorang itu merasa bahwa orang lain itu lebih jahat dari dirinya, maka ita termasuk sombong.
Orang-orang yang bersifat tawadhu' atau merendahkan diri kepada Allah swt, akan diangkat Allah kepada derajat yang lebih tinggi serta kemuliaan. Sebagaiman Rasulullah saw, telah menerangkan dalam haditsnya beliau bersabda :
"Wahai umatku, barangsiapa yang bersifat tawadhu', niscaya diangkat Allah dengan sifat kemuliaan."
Oleh karena itu siapa yang merasa dirinya berharga, merasa paling benar, merasa kaya, merasa hebat, merasa alim, dan merasa pintar, tetapi mengaku bahwa ia adalah orang yang tawadhu', maka orang itu adalah sombong, kelak ia mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat.
Orang yang tawadhu' bukan berarti dia ia merasa telah mengalah dan merendahkan dirinya kepada manusia, tetapi orang tawadhu', ialah yang apabila ia berbuat sesuatu merasa dirinya belum layak mendapatkan kedudukan itu.
Tawadhu' itu sangat berlawanan dengan sifat takabur. Imam Abu Yazid, berkata: "Selama seorang itu merasa bahwa orang lain itu lebih jahat dari dirinya, maka ita termasuk sombong.
Orang-orang yang bersifat tawadhu' atau merendahkan diri kepada Allah swt, akan diangkat Allah kepada derajat yang lebih tinggi serta kemuliaan. Sebagaiman Rasulullah saw, telah menerangkan dalam haditsnya beliau bersabda :
"Wahai umatku, barangsiapa yang bersifat tawadhu', niscaya diangkat Allah dengan sifat kemuliaan."
Oleh karena itu siapa yang merasa dirinya berharga, merasa paling benar, merasa kaya, merasa hebat, merasa alim, dan merasa pintar, tetapi mengaku bahwa ia adalah orang yang tawadhu', maka orang itu adalah sombong, kelak ia mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat.