Pada bulan Ramadhan, seorang mu'min mempunyai beberapa tugas syar'i.
Tugas-tugas ini sudah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi
Wassalam melalui sunnah qauliyah (perkataan) beliau, juga dengan
praktek-praktek beliau Shallallahu'alaihi Wassalam . Karena bulan Ramadhan
merupakan musim kebaikan. Nikmat-nikmat Allah Ta'ala yang dianugerahkan
kepada para hamba pada bulan ini lebih banyak dibandingkan dengan
bulan-bulan yang lain. 1) 1)[Fathul Baari 1/31.]
Tugas-tugas ini mencakup banyak persoalan hukum syar'i, yang meliputi
seluruh amalan satu bulan yang penuh dengan amalan kebaikan dan ketaqwaan.
Pertama. Shiyam (puasa).
Secara umum, shiyam (puasa) memiliki keutamaan yang sangat besar,
berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi Wassalam pada hadits qudsi
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullah,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ هُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي
بِهِ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلْفَةُ فَمِ الصَّائِمِ
أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Semua amal perbuatan bani Adam adalah kepunyaan bani Adam sendiri, kecuali
puasa. Puasa itu kepunyaanKu, dan Aku yang akan memberikan balasan. Maka,
demi Dzat yang nyawa Muhammad ada ditanganNya, sungguh aroma mulut orang
yang sedang berpuasa itu lebih harum daripada minyak kasturi di sisi Allah.
Imam Mazari berkata dalam kitab Al Mu'lim Bifawaidi Muslim
(2/41),"Pengkhususan Allah terhadap puasa disini sebagai "milikKu",
sekalipun semua perbuatan baik lain yang dilakukan secara ikhlas juga hanya
milikNya; dikarenakan pada puasa tidak mungkin ada riya', sebagaimana riya'
itu mungkin terjadi pada perbuatan selainnya. Karena puasa itu perbuatan
menahan diri dan menahan lapar, sementara orang yang menahan lapar -baik
karena berkecukupan atau miskin- keadaannya sama dengan orang yang menahan
lapar sebagai ibadah kepada Allah k . Tetapi niat serta apa yang tersimpan
di dalam hatilah yang berpengaruh dalam perbuatan menahan lapar itu.
Sedangkan shalat, haji dan zakat merupakan perbuatan-perbuatan lahiriyah
yang memungkinkan riya' dan sum'ah. Oleh karena itu, puasa dikhususkan
sebagai milik Allah sebagaimana disebutkan di atas, tanpa yang lainnya.
Disamping keutamaan ini –secara umum- adalah keutamaan khusus yang ada pada
bulan Ramadhan, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi Wassalam,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan karena ingin mendapatkan
pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat. 2) 2) [Muttafaqun
alaihi dari Abu Hurairah.]
Dan beliau bersabda,
شَهْرُ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةُ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ
Satu bulan sabar (berpuasa Ramadhan) ditambah tiga hari puasa pada setiap
bulan, sama dengan puasa satu tahun. 3) 3) [Diriwayatkan Imam Nasa'i, Ahmad
dan Thayalisi 315 dan Al Baihaqi dari Abu Hurairah dengan sanad yang
shahih.]
Yang dimaksud dengan bulan sabar yaitu bulan Ramadhan. 4) 4)[At Tamhid
19/61.] Ibnu Abdil Barr 5) 5)[At Tamhid.] memberikan penjelasan,"Arti shaum
(puasa) menurut kamus Lisanul Arab, (maknanya) sabar. Allah berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala
tanpa batas. (QS Az Zumar:10).
Abu Bakar Ibnul Anbari mengatakan, "Shaum (puasa) itu dinamakan juga sabar,
karena puasa adalah menahan diri dari makan, minum, berkumpul suami-istri
serta menahan dari syahwat.
Kedua. Qiyamullail (Tarawih)
Shalat tarawih ini sunnahnya dikerjakan secara berjama'ah selama bulan
Ramadhan. Sabda Nabi Shallallahu'alaihi Wassalam,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ
لَيْلَةٍ
Sesungguhnya barangsiapa yang shalat bersama imam sampai imam itu selesai,
maka ditetapkan pahala baginya, seperti shalat sepanjang malam. 6)
6)[Hadits Riwayat Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Nashr dari Abu Dzar
dengan sanad yang shahih.]
Dalam menerangkan keutamaan shalat tarawih ini Rasulullah
Shal