Kata Tasawuf berasal dari kata "safa" yang berarti bersih, suci yaitu suci atau bersih hati, pikiran, ucapan dan perbuatan dari sifat tercela di hadapan Allah swt. Namun ada juga yang berpendapat bahwa tasawuf berasal dari kata "suf", yang berarti bulu atau wol. Maksudnya, kain yang dibuat dari bulu kasar yang melambangkan kesederhanaan hidup bagi orang yang memakainya.
Adapun menurut istilah tasawuf adalah suatu ilmu yang membahas tentang tata cara pensucian diri dari segala sifat tercela, sehingga dapat berhubungan sedekat-dekatnya dengan Allah secara rohaniah (batin). Orang yang melakukan kegiatan ini merasakan Allah berada pada dirinya, maka ia harus melakukan penyucian diri secara terus-menerus dengan cara beribadah, seperti memperbanyak puasa, shalat, membaca Al Quran dan zikir kepada Allah, melakukan latihan rohani secara disiplin dan menjauhi segala pengaruh kehidupan dunia.
Orang yang mempelajari ilmu tasawuf adalah sangat baik, bila sudah matang ilmu fikih atau tauhidnya, karena tasawuf bermanfaat untuk menjaga diri dari segala perbuatan yang tidak di sukai Allah swt. Karena tasawuf merupakan dasar pokok kekuatan batin, pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal saleh semata-mata mencari keridhaan Allah, memperkuat keimanan, melatih sabar, belajar bersyukur, bersikap zuhud dan ikhlas.
Tasawuf merupakan pengontrol jiwa dan membersihkan manusia dari kotoran-kotoran dunia di dalam hati, melunakan hawa nafsu, sehingga rasa takwa hadir dari hati yang bersih dan selalu merasa dekat kepada Allah. Tujuan tasawuf itu menghendaki manusia harus menampilkan ucapan, perbuatan, pikiran, dan niat yang suci bersih, agar menjadi manusia yang berakhlak baik dan sifat yang terpuji, sehingga menjadi seorang hamba yang dicintai Allah swt. Oleh karena itu, sifat-sifat yang demikian perlu dimiliki oleh seorang muslim.
Maka dengan bertasawuf, seseorang akan bersikap tabah, sabar, dan mempunyai kekuatan iman dalam dirinya, sehingga tidak mudah terpengaruh atau tergoda oleh kehidupan dunia yang berlebihan dengan bersikap qonaah, yaitu sabar dan tawakal, serta menerima apa yang telah diberikan Allah walaupun sedikit. Oleh karena itu tasawuf betul-betul mendapatkan perhatian yang lebih dalam ajaran Islam, walaupun sebagian ulama fikih menentang tasawuf ini, karena dianggap bid'ah dan orang yang mempelajarinya telah berbuat syirik, karena tidak berpedoman kepada Al-Quran dan Sunnah.
Banyak ayat-ayat Al-Quran dan hadits yang memerintahkan manusia supaya bertobat, sabar, tawakal, bersikap zuhud, ikhlas dan ridha kepada Allah swt, serta membersihkan diri dengan berzikir kepada Allah. Sebagaimana Allah swt, berfirman :
Artinya: "Sesungguhnya berbahagialah orang yang membersihkan diri, dan ia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang." (QS. Al- A'la: 14-15)
Bukankah kita ingin dekat dengan Allah sedekat-dekatnya, serta merasa dekat dengan-Nya? Oleh karena harus ada penyucian diri dengan selalu berusaha membersihkan hati, supaya kita memperoleh jiwa yang tenteram dan menjadi orang yang bahagia hidup di dunia dan akhirat.
Jadi, seorang hamba bisa dekat dengan Allah, yaitu dengan bertasawuf. Dengan demikian tasawuf memiliki Kedudukan yang penting dalam ajaran Islam
Seperti halnya Rasulullah saw, beliau adalah pembesar dari seluruh ahli tasawuf yang berdaya upaya dengan sangat kepada kesucian hati serta menjauhi dari sifat-sifat hati yang jelek.
Dengan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tasawuf merupakan pokok dan sendi yang nyata dalam ajaran Islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Tergantung kita dalam mempelajari dan memahaminya.
Sponsored Link