pasti setiap muslim sangat menginginkan yang namanya SURGA, yaa itulah
dambaan setiap Muslim, bukan tidak salah jika do'a setiap Muslim
menginginkan Kebahagiaan Surga ALLAH, tapiii, eiits, ada tapinya sob,
seperti judul artikel ini, Penghalang Masuk Surga, yaa pasti ada penghalang
yang menyebabkan kita memasuki Surganya ALLAH.
Namun keinginan saja ternyata belum cukup, setiap orang harus berusaha
untuk bisa masuk ke dalamnya dan usaha itu harus dilakukan sekarang dalam
kehidupan di dunia ini. Diantara usaha yang harus dilakukan dalam kehidupan
di dunia ini agar bisa masuk ke dalam surga adalah dilepaskan atau
dibuangnya berbagai penghalang sehingga perjalanan menuju surga bisa
menjadi lancar. Penghalang yang harus disingkirkan itu disebutkan dalam
Al-Qur'an dan Al Hadits :
1. Syirik Kepada Allah.
Syirik kepada Allah Swt adalah menganggap atau menjadikan selain Allah Swt
sebagai Tuhan, ini merupakan syirik yang besar sehingga pelakunya bisa
dinyatakan kafir, keluar dari Islam (murtad) dan seandainya sebelum itu dia
melakukan amal yang shaleh, maka terhapuslah nilai amalnya itu, Allah Swt
berfirman: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih sendiri
berkata: Hai bani israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu".
Sesungguhnya orang-orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan surga kepadanya, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolongpun (QS 5:72).
Disamping itu, meskipun tidak sampai dinyatakan kafir, ada pula syirik yang
kecil, yakni riya atau mengharapkan pujian dari amal shaleh yang dilakukan
seseorang, bila hal ini selalu dilakukan dalam amal, maka seseorang bisa
jadi tidak bisa masuk surga karena masuk surga harus dengan bekal amal
shaleh yang banyak, sedangkan orang ini tidak punya nilai dari amal
shalehnya karena terhapus dengan riya, itu sebabnya Rasulullah Saw sangat
khawatir bila umatnya memiliki sifat riya, beliau bersabda:
ِانَّ اَخْوَفَ مَا اَخَافُ عَلَيْكُمْ اَلشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ. قَالُوْا:
وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟. قاَلَ: اَلرِّيَاءُ
Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah
syirik yang kecil. Sahabat bertanya: "apakah syirik yang kecil itu ya
Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Riya" (HR. Ahmad).
Termasuk syirik kepada Allah adalah mempercayai perdukunan, ramalan-ramalan
nasib, tahayyul, jimat, sihir, jampi-jampi yang tidak berdasar,
kepercayaan-kepercayaan yang tidak sesuai dengan aqidah Islam dan
sebagainya.
2. Sombong.
Kesombongan merupakan sifat yang sangat tercela, hal ini karena manusia
dengan segala kelemahan dan kekurangannya tidak pantas berlaku sombong.
Hanya Allah yang Maha berkuasa, Maha kaya, Maha tahu dan sebagainya yang
pantas berlaku sombong, meskipun Dia tidak menyombongkan diri. Karena itu,
Allah Swt menutup pintu surga bagi orang-orang yang sombong, Rasulullah
bersabda :
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذََرَّةٍ مِنْ
كِبْرٍ.
Tidak masuk surga orang yang di dalam hati ada kesombongan meskipun hanya
sebiji sawi (HR.Muslim).
Disamping itu, Allah Swt lebih murka lagi kepada orang menyombongkan diri
dengan dosa yang dilakukannya atau bangga dengan dosa, hal ini membuat ia
semakin sulit untuk bisa masuk ke dalam surga sebagaimana dikemukakan dalam
firman-Nya: Sesungguhnya orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri kepadanya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk ke dalam surga hingga unta
masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada kepada
orang-orang yang berbuat kejahatan (QS 7:40).
Kesombongan menjadi penghalang untuk bisa masuk surga karena memang sangat
berbahaya bagi manusia, khususnya orang yang memiliki sifat tersebut.
Paling tidak, ada empat bahaya sifat sombong.
Pertama, Merasa menjadi orang yang paling baik dan benar sehingga ia
menjadi orang yang mau menang sendiri. Ini bermula karena ia memiliki
kelebihan-kelebihan, namun ia tidak melihat bahwa banyak orang yang
memiliki kelebihan yang lebih hebat dari kelebihan yang dimilikinya.