Dengan menerapkan pemahaman itu dalam diri kita dalam berbagai keadaan, seperti apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, berpesan kepada umatnya, yaitu :
"Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan kalau kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihat kamu." (HR. Muslim)
Berusaha menjelmakan kebesaran dan keagungan Allah Ta'alaa yang senantiasa melihat kita dalam berbagai kegiatan atau perbuatan yang kita lakukan dan tanamkanlah rasa takut dalam hati, agar terpelihara dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan Allah murka dan akhirnya merugikan diri sendiri bahkan orang lain.
Kasus Gayus Tambunan dan orang-orang yang hanya mencari keuntungan untuk diri pribadi (korupsi) tanpa memikirkan sebab dan akibat yang telah mereka lakukan, karena di dalam diri mereka sedikit sekali bahkan tidak sama sekali ada rasa takut kepada Allah SWT. Oleh karena itu kita dituntut agar selalu merasa takut kepada-Nya, ketika kita hendak melakukan perbuatan yang tidak disukai-Nya.
Amal kebaikan yang kita lakukan, hendaknya dilakukan dengan ikhlas dan jauh dari kepentingan hawa nafsu. Jika kita melakukan maksiat bergegaslah untuk bertobat dan menyesal serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Begitupun jika kita melakukan kebaikan, hendaknya tetap memperhatikan sopan santun, mensyukuri nikmat, tidak melupakan rasa takut kepada Allah Ta'alaa, sabar dan ridha dengan kadar rejeki yang diberikan Allah kepada kita.
Jika hal itu terus kita perhatikan, pastilah dengan izin Allah kita akan merasa lega dan puas dengan keimanan, takwa dan keikhlasan itu. Ia dengan sendirinya akan menyertai setiap perbuatan dan perkataan, karena ia merupakan penolong yang diberikan Allah SWT.
Allah SWT, berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan hendaklah (tiap-tiap) orang memperhatikan apa yang diusahakannya untuk hari esok (kiamat), dan takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Aasyr: 13)
Rasa takut kepada Allah itu harus didahulukan, sebelum dan ketika memulai semua kegiatan. Kemudian lakukanlah introspeksi diri setelah melakukannya, apakah ia benar-benar dilakukan dengan ikhlas karena Allah, atau hanya ingin mendapatkan keuntungan yang besar dengan merugikan orang lain tanpa ada rasa takut akan murka Allah. Oleh karena itu marilah kita menanamkan rasa takut kepada Allah di dalam hati kita, agar senantiasa mendapat pertolongan-Nya.
Jangan baca dibawah ini, jika anda tidak berkenan...!