Murray Cobbold, dia adalah Bangsawan Inggris pertama kali naik Haji,
Subanallah. Lady Evelyn yang memutuskan untuk memeluk Islam pada tahun
akhir 1800-an atau menjelang abad ke-19. Di usia kanak-kanak, ia sudah
mempelajari berbagai macam keyakinan. Sewaktu kecil, ia kerap menghabiskan
liburan musim dinginnya dengan mengunjungi wilayah Afrika Utara. Di benua
hitam inilah Evelyn tertarik dengan Islam.
Dalam Wikpedia, Lady Evelyn merupakan putri tertua dari
pasangan Charles Adolphus Murray-Earl of Dunmore ketujuh-dan Lady Gertrude
Coke-yang merupakan putri dari Earl of Leicester kedua. Perempuan yang
lahir di Edinburgh pada 1867 ini, disebut-sebut masih keturunan dari
Pangeran William I Inggris, yang juga dikenal sebagai William Sang Penakluk
dan William dari Normandia.
Obat pelipur lara
Kandasnya bahtera rumah tangga yang telah dibinanya selama 31 tahun membuat
Lady Evelyn mengalami kesedihan yang teramat dalam. Berbagai usaha telah
ditempuhnya untuk menghapus kesedihan tersebut, tetapi tidak juga berhasil.
Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk pergi ke Afrika. Di benua hitam
ini, ia menemukan obat pelipur laranya tersebut, yaitu agama Islam.
Dalam buku Islam Our Choice, bangsawan asal Suffolk ini mengungkapkan bahwa
ia tidak mengetahui secara pasti kapan dia mendapatkan hidayah
tersebut. "Saya merasa kalau saya selamanya sebagai seorang Muslim. Ini
tidaklah aneh, bila mengingat Islam adalah agama fitrah, di mana seorang
anak dibiarkan tumbuh menurut fitrahnya," ujarnya. "Karena itu, saya
sependapat dengan perkataan seorang sarjana Barat bahwa Islam adalah agama
rasional dan sesuai dengan akal sehat manusia."
Ia mengakui, makin banyak mempelajari dan membaca literatur tentang agama
Islam, semakin bertambah pula keyakinannya akan keistimewaan agama yang
dibawa Nabi Muhammad SAW ini dibandingkan agama lainnya. Menurutnya, Islam
adalah agama yang paling sesuai dengan kehidupan dan segala
problematikanya. Ia juga menegaskan, Islam adalah agama yang paling mampu
menyelesaikan segala kesulitan dan kepincangan di dunia ini, serta yang
dapat membawa manusia pada perdamaian dan kebahagiaan.
"Saya sudah tidak ragu bahwa Allah adalah tunggal. Dan Musa, Isa, Muhammad,
serta banyak nabi-nabi dan rasul-rasul sebelum mereka adalah nabi dan rasul
yang mendapatkan wahyu dari Allah, Tuhan mereka. Setiap umat diutus Allah
kepadanya seorang rasul. Kita terlahir ke dunia ini tidak membawa dosa
asal, karenanya kita tidak membutuhkan orang lain untuk menanggung atau
menebus dosa kita," paparnya.
Lady Evelyn menambahkan, Islam identik dengan kedamaian. Muslim adalah
seorang yang harmonis dalam melaksanakan ajaran Pemilik dan Pencipta Alam
ini. Di samping itu, seorang Muslim adalah orang yang hidup damai dengan
Allah dan hidup damai pula dengan makhluk ciptaan Allah.
Wanita Inggris Pertama Menjadi Hajah
Pada April 1933, ia berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Ia menjadi
wanita Inggris pertama yang melakukan perjalanan ibadah haji. Saat
menunaikan haji, usianya terbilang lanjut, 65 tahun. Lady Evelyn mengakui,
ibadah haji memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupannya. Ia pun
merasa takjub dengan ritual ibadah rukun Islam ini.
"Bayangkan! Seseorang menceburkan diri ke dalam kelompok manusia yang
begitu besar dengan jumlahnya mencapai jutaan orang, dan datang dari
segenap penjuru dunia untuk melakukan ibadah suci di tempat yang suci.
Mereka meleburkan diri ke dalam kelompok manusia, lalu dengan segala
kerendahan hati, khusyuk, dan tunduk bersama-sama memuji, membesarkan, dan
menyucikan Allah," ujarnya.
Mengunjungi negeri tempat awal munculnya agama Islam dan menyaksikan
tempat-tempat bersejarah dalam perjuangan Rasulullah SAW, menjadi
pengalaman yang hebat sepanjang hidupnya. "Dari pengalaman ini, saya
terdorong untuk mencontoh kehidupan Rasulullah," paparnya.