Tweet
Nabi Ilyas as adalah keturunan yang keempat dari Nabi Harun as. Beliau diutus oleh Allah kepada kaumnya dari kalangan Bani Israil yang telah berbuat syirik kepada Allah swt., yaitu menyembah berhala yang mereka beri nama Ba'al. Nabi Ilyas as adalah orang yang sangat taat beribadah kepada Allah dalam melaksanakan perintah untuk menyeru kepada umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Keingkaran yang dilakukan umat Nabi Ilyas as membuat Allah menurunkan azab kepada mereka lantaran tidak mematuhi, mendengar dan mengikuti seruan Nabi Ilyas as untuk menyembah Allah, kemudian Allah mengazab mereka dengan bencana kekeringan dan kelaparan, yaitu tidak turun hujan selama tiga tahun, yang menyebabkan sumber air menjadi kering, tanaman-tanaman dan hewan ternak mereka mati, dan kemudian menyusul bencana yang kedua, yaitu bencana kelaparan.
Kaumnya berpendapat, bahwa bencana itu disebabkan oleh Nabi Ilyas as sehingga mereka mencari beliau untuk dibunuh. Mendengar keadaan yang demikian Nabi Ilyas kemudian bersembunyi dirumah-rumah kosong. Dalam musim yang tidak apa-apa, dengan kekuasaan Allah, setiap rumah yang beliau singgahi untuk bersembunyi pasti sudah tersedia makanan didalam rumah itu.
Ketika Nabi Ilyas as memasuki sebuah rumah ia melihat seorang anak laki-laki yang shalih bernama Ilyasa, maka anak itu dibawahnya kemana saja ia pergi dan setelah besar diangkat oleh Allah sebagai Rasul, anak laki-laki menjadi anak angkat nabi Ilyas.
Bencana kelaparan belum berhenti, sehingga kaumnya menyadari akan semua kesalahan yang telah mereka lakukan. Mereka kemudian mencari Nabi Ilyas, kali ini untuk bertobat dan memohon kepada Nabi Ilyas untuk berdoa kepada Allah swt., agar dihentikannya azab yang mereka rasakan. Setelah itu mereka berjanji untuk taat kepada Allah. Mendengar perkataan dari kaumnya itu, Nabi Ilyas kemudian berdoa kepada Allah dan doanya dikabulkan, kemudian turunlah hujan sehingga tanaman-tanaman yang sudah mati, tumbuh subur kembali dan hewan ternak berkembang biak lagi.
Kemudian setelah keadaan telah subur kembali, umat Nabi Ilyas menjadi durhaka kembali, maka Allah menurunkan azab kembali sampai semuanya musnah. Nabi Ilyas dan Ilyasa pergi meninggalkan mereka sebelum azab itu datang. Menurut kisah ini, azab ini berlangsung cukup lama, bahkan ketika Nabi Ilyas as telah wafat, bencana azab ini masih berlangsung sampai datangnya nabi Ilyasa as.
Nabi Ilyas as adalah keturunan yang keempat dari Nabi Harun as. Beliau diutus oleh Allah kepada kaumnya dari kalangan Bani Israil yang telah berbuat syirik kepada Allah swt., yaitu menyembah berhala yang mereka beri nama Ba'al. Nabi Ilyas as adalah orang yang sangat taat beribadah kepada Allah dalam melaksanakan perintah untuk menyeru kepada umatnya untuk menyembah hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Keingkaran yang dilakukan umat Nabi Ilyas as membuat Allah menurunkan azab kepada mereka lantaran tidak mematuhi, mendengar dan mengikuti seruan Nabi Ilyas as untuk menyembah Allah, kemudian Allah mengazab mereka dengan bencana kekeringan dan kelaparan, yaitu tidak turun hujan selama tiga tahun, yang menyebabkan sumber air menjadi kering, tanaman-tanaman dan hewan ternak mereka mati, dan kemudian menyusul bencana yang kedua, yaitu bencana kelaparan.
Kaumnya berpendapat, bahwa bencana itu disebabkan oleh Nabi Ilyas as sehingga mereka mencari beliau untuk dibunuh. Mendengar keadaan yang demikian Nabi Ilyas kemudian bersembunyi dirumah-rumah kosong. Dalam musim yang tidak apa-apa, dengan kekuasaan Allah, setiap rumah yang beliau singgahi untuk bersembunyi pasti sudah tersedia makanan didalam rumah itu.
Ketika Nabi Ilyas as memasuki sebuah rumah ia melihat seorang anak laki-laki yang shalih bernama Ilyasa, maka anak itu dibawahnya kemana saja ia pergi dan setelah besar diangkat oleh Allah sebagai Rasul, anak laki-laki menjadi anak angkat nabi Ilyas.
Bencana kelaparan belum berhenti, sehingga kaumnya menyadari akan semua kesalahan yang telah mereka lakukan. Mereka kemudian mencari Nabi Ilyas, kali ini untuk bertobat dan memohon kepada Nabi Ilyas untuk berdoa kepada Allah swt., agar dihentikannya azab yang mereka rasakan. Setelah itu mereka berjanji untuk taat kepada Allah. Mendengar perkataan dari kaumnya itu, Nabi Ilyas kemudian berdoa kepada Allah dan doanya dikabulkan, kemudian turunlah hujan sehingga tanaman-tanaman yang sudah mati, tumbuh subur kembali dan hewan ternak berkembang biak lagi.
Kemudian setelah keadaan telah subur kembali, umat Nabi Ilyas menjadi durhaka kembali, maka Allah menurunkan azab kembali sampai semuanya musnah. Nabi Ilyas dan Ilyasa pergi meninggalkan mereka sebelum azab itu datang. Menurut kisah ini, azab ini berlangsung cukup lama, bahkan ketika Nabi Ilyas as telah wafat, bencana azab ini masih berlangsung sampai datangnya nabi Ilyasa as.