Indonesia, bahkan hampir diseluruh dunia telah terjadi bermacam-macam bentuk musibah, seperti di Padang, Philipina, Jepang, India dan lain-lain. Kenapa semua ini bisa terjadi dalam waktu yang tidak beda jauh.
Bencana dahsyat dari gempa bumi dan badai angin taufan sampai banjir besar yang menelan banyak korban. Apa salah kita dan apakah bumi tempat kita berpijak tak sanggup lagi menahan beban yang terlalu berat, mungkin apakah bumi ini sudah tua sehingga tiang-tiang penyangganya sudah mulai keropos serta apakah Sang Maha Pencipta, yaitu Allah telah murka sehingga menurunkan azab yang menghancurkan apa yang telah ditetapkan.
Saudara-saudaraku, mungkin semuanya sudah tahu dan dapat menyimpulkan semua pertanyaan diatas.
Tidaklah Tuhan menurunkan suatu bala' atau bencana dimuka bumi, kecuali manusia itu sendiri yang telah menyegerakannya. Sesungguhnya bumi itu sudah tidak sanggup lagi memikul dosa-dosa manusia, sehingga bumipun berdoa memohon kepada Tuhan akan turunnya azab.
Bencana itu terjadi atas kesalahan kita sendiri, dan Allah telah mengatakan di dalam Al Qur'an, bahwa Allah tidak suka kepada orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi dan orang-orang yang menyombongkan diri. Suatu bencana akan Allah turunkan kepada orang-orang yang berfirman dalam satu tahun sebagai ujian, jika bencana itu terjadi dua kali dalam satu tahun, maka itu adalah peringatan, tetapi jika dalam satu tahun terjadi tiga kali dan pastilah itu adalah azab, tetapi azab yang diturunkan Allah bukanlah azab yang besar yang menghabisi suatu penduduk atau kaum yang tinggal disuatu negeri, tetapi umat Islam yang ditimpah bencana tidak dapat punah atau mati semuanya, karena umat Islam bukanlah seperti umat-umat terdahulu (umat nabu Nuh, Hud, Sholeh, dan umat nabi-nabi yang lain yang jika Allah menurunkan bencana lalu matilah semua yang ingkar atau berbuat dosa, kecuali sedikit sekali yang diselamatkan, karena azab itu diturunkan, karena permaintaan para nabi terdahulu yang kesal dengan prilaku kaumnya.
Sedangkan umat Rasulullah saw. tidak demikian, karena Nabi Muhammad, walaupun ia mendapat hinaan dari orang-orang Jahiliyah, namun beliau tetap sabar dalam berdakwah.
Kebanyakkan orang-orang Islam di Indonesia terus menerus dilanda bencana, karena tidak menyadari dan selalu menyalahkan SBY, kenapa demikian? Kita tidak lupa ketika Aceh terkena Tsunami, SBY ketika itu baru beberapa bulan memimpin negara ini pada bulan Desember, 24, 2004 yang lalu dan sekarang ketika Sby ingin dilantik menjadi Presiden di negeri ini kembali gempa yang sangat dahsyat berkekuatan 7,6 SR yang menewaskan banyak orang di Sumatera Barat.
Orang-orang yang berkata demikian sungguh tidak memiliki akal dan ketuhanan didalam hatinya, Sby bukanlah Tuhan, tetapi Sby adalah pemimpin yang diberi cobaan atas kepemimpinannya, agar Sby tidak sewenang-wenang atau tidak berlaku adil serta sesungguhnya manusia telah berbuat kesalahan yang amat besar, sehingga Allah menjadi murka.
Dan Allah telah mengajarkan kita agar menjadikan sabar dan sholat untuk mengatasi musibah yang telah terjadi. Sabar bagi yang terkena musibah agar tetap menyembah kepada Allah Swt, karena sesungguhnya segala sesuatu itu datangnya dari Allah dan akan kembali kepadaNya.
Bencana dahsyat dari gempa bumi dan badai angin taufan sampai banjir besar yang menelan banyak korban. Apa salah kita dan apakah bumi tempat kita berpijak tak sanggup lagi menahan beban yang terlalu berat, mungkin apakah bumi ini sudah tua sehingga tiang-tiang penyangganya sudah mulai keropos serta apakah Sang Maha Pencipta, yaitu Allah telah murka sehingga menurunkan azab yang menghancurkan apa yang telah ditetapkan.
Saudara-saudaraku, mungkin semuanya sudah tahu dan dapat menyimpulkan semua pertanyaan diatas.
Tidaklah Tuhan menurunkan suatu bala' atau bencana dimuka bumi, kecuali manusia itu sendiri yang telah menyegerakannya. Sesungguhnya bumi itu sudah tidak sanggup lagi memikul dosa-dosa manusia, sehingga bumipun berdoa memohon kepada Tuhan akan turunnya azab.
Bencana itu terjadi atas kesalahan kita sendiri, dan Allah telah mengatakan di dalam Al Qur'an, bahwa Allah tidak suka kepada orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi dan orang-orang yang menyombongkan diri. Suatu bencana akan Allah turunkan kepada orang-orang yang berfirman dalam satu tahun sebagai ujian, jika bencana itu terjadi dua kali dalam satu tahun, maka itu adalah peringatan, tetapi jika dalam satu tahun terjadi tiga kali dan pastilah itu adalah azab, tetapi azab yang diturunkan Allah bukanlah azab yang besar yang menghabisi suatu penduduk atau kaum yang tinggal disuatu negeri, tetapi umat Islam yang ditimpah bencana tidak dapat punah atau mati semuanya, karena umat Islam bukanlah seperti umat-umat terdahulu (umat nabu Nuh, Hud, Sholeh, dan umat nabi-nabi yang lain yang jika Allah menurunkan bencana lalu matilah semua yang ingkar atau berbuat dosa, kecuali sedikit sekali yang diselamatkan, karena azab itu diturunkan, karena permaintaan para nabi terdahulu yang kesal dengan prilaku kaumnya.
Sedangkan umat Rasulullah saw. tidak demikian, karena Nabi Muhammad, walaupun ia mendapat hinaan dari orang-orang Jahiliyah, namun beliau tetap sabar dalam berdakwah.
Kebanyakkan orang-orang Islam di Indonesia terus menerus dilanda bencana, karena tidak menyadari dan selalu menyalahkan SBY, kenapa demikian? Kita tidak lupa ketika Aceh terkena Tsunami, SBY ketika itu baru beberapa bulan memimpin negara ini pada bulan Desember, 24, 2004 yang lalu dan sekarang ketika Sby ingin dilantik menjadi Presiden di negeri ini kembali gempa yang sangat dahsyat berkekuatan 7,6 SR yang menewaskan banyak orang di Sumatera Barat.
Orang-orang yang berkata demikian sungguh tidak memiliki akal dan ketuhanan didalam hatinya, Sby bukanlah Tuhan, tetapi Sby adalah pemimpin yang diberi cobaan atas kepemimpinannya, agar Sby tidak sewenang-wenang atau tidak berlaku adil serta sesungguhnya manusia telah berbuat kesalahan yang amat besar, sehingga Allah menjadi murka.
Dan Allah telah mengajarkan kita agar menjadikan sabar dan sholat untuk mengatasi musibah yang telah terjadi. Sabar bagi yang terkena musibah agar tetap menyembah kepada Allah Swt, karena sesungguhnya segala sesuatu itu datangnya dari Allah dan akan kembali kepadaNya.