ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ :
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﺎ ﻳُﻌَﺬِّﺏُ ﺑِﺪَﻣْﻊِ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ
ﻭَﻟَﺎ ﺑِﺤُﺰْﻥِ ﺍﻟْﻘَﻠْﺐِ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻳُﻌَﺬِّﺏُ
ﺑِﻬَﺬَﺍ ﻭَﺃَﺷَﺎﺭَ ﺇِﻟَﻰ ﻟِﺴَﺎﻧِﻪِ ﺃَﻭْ
ﻳَﺮْﺣَﻢُ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖَ ﻳُﻌَﺬَّﺏُ ﺑِﺒُﻜَﺎﺀِ
ﺃَﻫْﻠِﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻪ
(ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ)
“Sabda Rasulullah SAW:
“Sungguh Allah SWT tidak
menyiksa/murka dengan
linangan airmata, tidak pula
dengan kesedihan hati,
namun Allah bisa murka
atau bisa mengasihani
sebab ini: seraya menunjuk
lidah beliau SAW, dan
sungguh mayyit disiksa
sebab raungan keluarganya
atas kematiannya” (Shahih
Bukhari)
Assalamu’alaikum
warahmatullahi
wabarakatuh
ﺣَﻤْﺪًﺍ ﻟِﺮَﺏٍّ ﺧَﺼَّﻨَﺎ ﺑِﻤُﺤَﻤَّﺪٍ
ﻭَﺃَﻧْﻘَﺬَﻧَﺎ ﻣِﻦْ ﻇُﻠْﻤَﺔِ ﺍْﻟﺠَﻬْﻞِ
ﻭَﺍﻟﺪَّﻳَﺎﺟِﺮِ ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ
ﺑِﻌَﺒْﺪِﻩِ ﺍْﻟﻤُﺨْﺘَﺎﺭِ ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎﻧَﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ
ﺑِﺎْﻹِﺫْﻥِ ﻭَﻗَﺪْ ﻧَﺎﺩَﺍﻧَﺎ ﻟَﺒَّﻴْﻚَ ﻳَﺎ ﻣَﻦْ
ﺩَﻟَّﻨَﺎ ﻭَﺣَﺪَﺍﻧَﺎ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻭَﺑـَﺎﺭَﻙَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﻤَﻌَﻨَﺎ ﻓِﻲ
ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻤَﺠْﻤَﻊِ ﺍْﻟﻜَﺮِﻳْﻢِ ﻭَﻓِﻲ
ﺍﻟْﺠَﻠْﺴَﺔِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻤَﺔِ ﻧَﻮَّﺭَ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻗُﻠُﻮْﺑَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻨُﻮْﺭِ ﻣَﺤَﺒَّﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ ﻭَﺧِﺪْﻣَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ
ﻭَﺍْﻟﻌَﻤَﻞِ ﺑِﺸَﺮِﻳْﻌَﺔِ ﻭَﺳُﻨَّﺔِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ
ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺁﻟِﻪِ
ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ.p>>
Limpahan puji kehadirat Allah
subhanahu wata’ala Yang Maha
membuka cahaya hidayah bagi
hamba-hambaNya yang
dikehendakinya untuk
tertuntunkan dengan hidayah
dan tuntunan-tuntunan mulia
yang berpijar dengan
munculnya nabi termulia, yang
cahayanya berpijar menerangi
alam semesta, sehingga hamba-
hamba yang dicintai maka
nama-nama mereka
digemuruhkan di alam semesta.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda bahwa jika
seorang hamba dicintai oleh
Allah subhanahu wata’ala, maka
Allah berfirman kepada Jibril AS
dalam hadits qudsi riwayat
Shahih Bukhari:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺣَﺐَّ ﻋَﺒْﺪًﺍ ﺩَﻋَﺎ
ﺟِﺒْﺮِﻳﻞَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺇِﻧِّﻲ ﺃُﺣِﺐُّ ﻓُﻠَﺎﻧًﺎ
ﻓَﺄَﺣِﺒَّﻪُ ﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُ ﺟِﺒْﺮِﻳﻞُ ﺛُﻢَّ ﻳُﻨَﺎﺩِﻱ
ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻳُﺤِﺐُّ ﻓُﻠَﺎﻧًﺎ ﻓَﺄَﺣِﺒُّﻮﻩُ ﻓَﻴُﺤِﺒُّﻪُ ﺃَﻫْﻞُ
ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺛُﻢَّ ﻳُﻮﺿَﻊُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻘَﺒُﻮﻝُ
ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ
“ Sesungguhnya Allah
Subhanahu wata’ala jika
mencintai seorang hamba,
maka Dia memanggil
malaikat Jibril dan berkata :
“ Wahai Jibril, aku mencintai
orang ini maka cintailah
dia!” Maka Jibrilpun
mencintainya, lalu Jibril
mengumumkannya kepada
seluruh penduduk langit dan
berkata: “ Wahai penduduk
langit, sesungguhnya Allah
mencintai orang ini, maka
cintai pulalah dia oleh kalian
semua, maka seluruh
penduduk langit pun
mencintainya. Kemudian
orang itu pun dicintai oleh
segenap makhluk Allah di
muka bumi ini .”
Maka semua manusia sebelum
mereka wafat, nama-nama
mereka telah diserukan di
kerajaan alam semesta dan
telah dikenang sebagai hamba
yang dicintai Allah subhanahu
wata’ala atau hamba yang
dimurkai-Nya. Namun bisa jadi
dengan kehendak Allah Yang
Maha Luhur dan Maha Suci,
seorang hamba bisa dirubah
keputusan hidupnya dari
kehinaan untuk mencapai
kemuliaan, dan hal itu tidaklah
mustahil bagi Allah subhanahu
wata’ala, karena alam semesta
ini adalah milik Allah subhanahu
wata’ala. Allah subhanahu
wata’ala mampu membolak-
balikkan kerajaan langit dan
bumi ini dengan kehendak-Nya,
untuk mencintai hamba-
hamba-Nya si fulan atau
membenci si fulan.
Dan
perkumpulan kita di malam ini
adalah perkumpulan hamba-
hamba dimana nama-nama
mereka sedang
dikumandangkan di langit
sebagai hamba yang dicintai
Allah. Ketahuilah dengan
perkumpulan seperti ini, jika
kita bukan termasuk hamba
yang dicintai Allah subhanahu
wata’ala, maka kita tidak akan
bisa hadir di majelis yang
dicintai Allah, karena jika kita
termasuk hamba yang dimurkai
Allah maka tempat kita adalah
tempat-tempat yang dimurkai
Allah. Namun saat ini kita
berada pada tempat yang
dihujani rahmat dan hidayah,
tempat yang dihujani limpahan
anugerah dan kasih sayang
Ilahi, tempat yang menjadikan
seorang hamba yang dimurkai
berubah menjadi orang yang
dicintai Allah. Maka semoga kita
tidak keluar dari majelis ini
kecuali telah dicatat nama-nama
kita dengan tinta cahaya
bahwa kita termasuk hamba
yang dicintai Allah, sehingga
kita wafat dalam keadaan cinta
dan dicintai Allah subhanahu
wata’ala kemudian
dibangkitkan bersama hamba-
hamba yang dicintai Allah .
sumber : Majelis Rasulullah. Org